A. Kalimat Simpleks
Kalimat simpleks adalah tipe
kalimat yang hanya terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Dengan kata
lain, kalimat simpleks merupakan kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa.
Karena hanya terdiri dari satu predikat, sudah barang tentu kalimat simpleks
hanya memberikan satu informasi. Oleh karena itu, kalimat simpleks juga bisa
disebut dengan kalimat tunggal. Perhatikan contoh kalimat simpleks di bawah
ini:
1.
Bapak itu dokter bedah. [S,P]
2.
Mereka membuat roti [S,P,O]
3.
Kepandaian Winda sudah diakui teman-temannya
[S,P,Pel]
4.
Kami berangkat pagi [S,P,K]
5.
Diam! [P]
Kelima contoh kalimat
tersebut adalah kalimat simpleks karena hanya ada satu predikat dan satu
subjek. Pada contoh kalimat imperatif, umumnya subjeknya tidak ditampakan. Pada
kalimat "diam!", bentuk lengkapnya adalah "kamu diam!"
B. Kalimat Kompleks
Baca Juga :
Ciri Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
Contoh Teks Eksposisi
Teks Laporan Hasil Observasi
Kominikasi Digital
Konsep Komunikasi Digital
Kalimat kompleks juga sering
disebut dengan kalimat majemuk bertingkat. Kalimat kompleks terdiri dari dua
klausa, yaitu klausa utama yang disebut dengan induk kalimat (inti kalimat) dan
klausa penghubung yang disebut dengan anak kalimat. Klausa utama bisa berdiri
sendiri sebagai kalimat, sedangkan klausa penghubung tidak bisa berdiri sendiri
sebagai kalimat karena pada umumnya mereka berfungsi sebagai keterangan
kalimat, contoh kalimat kompleks:
1.
Saya tidak berangkat ke sekolah
karena hujan.
2.
Dia tidak kaya
semenjak kecil.
3.
Saya menilai dia
orang yang baik.
Kalimat yang dicetak tebal
adalah klausa utama/kalimat inti. Sedangkan kalimat yang diawali dengan kata
hubung adalah klausa penghubung. "Karena hujan, semenjak kecil, orang yang
baik" adalah contoh klausa penghubung dan mereka tidak bisa berdiri
sendiri sebagai sebuah kalimat. Hal ini berbeda dengan kalimat yang dicetak
tebal dimana bisa menjadi kalimat sendiri. Kalimat kompleks dapat kita
identifikasikan dengan adanya dua klausa yang menggunakan kata hubung seperti:
sejak, semenjak
ketika, sambil, selama
setelah, sebelum, sehabis, selesai
asalkan, apabila, jika, jikalau, manakala,
tatkala
seandainya, seumpama
agar, supaya
walaupun, meskipun, kendatipun, sekalipun,
sehingga, sampai, maka
dengan, tanpa
yang,
bahwa
C. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah
kalimat yang terdiri dari dua klausa utama yang digabungkan sehingga masing-masing
klausa tersebut bisa menjadi kalimat sendiri-sendiri jika dipecah. Perhatikan
contoh kalimat majemuk di bawah ini:
a. Saya membeli sayur dan ibu
membeli roti.
Klausa utama 1: Saya membeli
sayur.
Klausa utama 2: Ibu membeli
roti.
b. Ayah memakan kolak, tetapi
adik memakan es campur.
Klausa utama 1: Ayah memakan
kolak.
Klausa utama 2: Adik memesan
es campur.
c. Mahasiswa dilarang makan
atau minum di dalam kelas.
Klausa utama 1: Mahasiswa
dilarang makan di dalam kelas.
Klausa utama 2: Mahasiswa
dilarang minum di dalam kelas.
Kata hubung atau konjungsi
yang biasa digunakan dalam kalimat majemuk adalah dan, tetapi, atau, sedangkan,
serta
D. Kalimat Majemuk Kompleks
Kalimat majemuk kompleks
adalah kalimat yang terdiri dari tiga atau lebih klausa dengan komposisi dua
klausa adalah klausa utama dan satunya adalah klausa penghubung. Perhatikan
contoh kalimat majemuk kompleks di bawah ini:
a. Ibu sedang menulis surat
dan ayah sedang mencuci mobil ketika tsunami melanda kota Aceh.
Klausa utama 1: ibu sedang
menulis surat
Klausa utama 2: ayah sedang
mencuci mobil
Klausa penghubung: ketika
tsunami melanda kota Aceh.
b. Jika uang THR turun, ibu
akan membelikan saya sepatu, sedankan ayah akan membelikan sarung.
Klausa utama 1: ibu akan membelikan
saya sepatu.
Klausa utama 2: ayah akan
membelikan sarung.
Sumber :
Bahasa Indonesia : Buku siswa kelas 10/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Analisis Kalimat (Fungsi, Lategori, dan Peran).Bandung: PT Refika Aditama
Baca Juga :
0 Comments
Tinggalkan Pesan