MENGGALI
IDE
Berbicara
untuk mengomunikasikan ide dan gagasan, sebenarnya merupakan sebuah proses
alamiah. Kesuksesan dalam menyampaikan ide/gagasan bergantung pada “penalaran”
dan juga “rasa” yang dituangkan dalam rangka mengajak pembaca/pendengar
terlibat dalam konten yang dipaparkan. Penalaran merupakan kemampuan untuk
mempertimbangkan, menyusun, atau meneguhkan keyakinan.
1. Imajinasi
Ide perlu digali agar ditemukan. Untuk itu diharapkan dapat memulainya dengan
cara berkonsentrasi. Konsentrasi adalah hal pertama dan alat utama yang harus
dilakukan/digunakan. Setelah merasa nyaman dan mampu berkonsentrasi, cobalah
deskripsikan hal-hal yang telah diketahui di area tersebut, kemudian tuliskan!.
Misalnya, jika dapat berkonsentrasi di ruang belajar, maka akan mudah melihat
‘meja’ yang terdiri atas kepala meja (bagian paling atas meja), badan meja
(rak/lemari di bawah kepala meja), dan kaki meja. Dari pengamatan (observasi)
tersebut, buatlah beberapa pertanyaan, yang antara lain sebagai berikut.
Simulasi dan Komunikasi Digital
- Mengapa meja memiliki kepala meja, badan meja, dan kaki meja?
- Bagaimana apabila salah satu komponen tersebut. tidak ada, apakah mengganggu kenyamanan?
- Ada berapa jenis meja yang ada di dunia?
- Kapan meja ditemukan? Bagaimana ditemukan?
Ketika berpikir, mungkin akan muncul mengenai
materi pembuatan meja.
a) Materi apa saja yang digunakan untuk membuat meja?b) Darimanakah asal materi-materi tersebut?c) Materi manakah yang paling disukai untuk membuat meja? Mengapa?
Kemudian perhatikan aspek keindahan meja
- Keahlian pembuatan meja.
- Seni dalam pembuatan meja.
- Produksi masal dalam pembuatan meja.
- Bagaimana jika meja tidak pernah ditemukan? Apa pengaruhnya terhadap rumah, sekolah, dan kehidupan?
Contoh di atas menunjukkan bagaimana proses
kerja pikiran kita secara alami pada saat menemukan ide. Proses berpikir mirip
dengan batu yang dilemparkan ke kolam, riaknya dapat melebar sampai jauh. Ide
pertama katakan saja ‘batu’ tersebut, sedangkan ide-ide berikutnya adalah
‘riak’ yang dapat melebar tak terhingga. Jika memulai penggalian ide seperti
ini, seringkali hasilnya tak terduga. Untuk dapat menguasai hal ini, perlu
berlatih dan berlatih. Pilih subjek yang berbeda pada hari yang berbeda, tulis
semua apa yang dipikirkan dan rasakan.
2. Bernalar
Berpikir kreatif harus melalui proses penalaran. Bagian inilah yang akan
dilatih bernalar. Mempelajari bagaimana mengerucutkan ide-ide, merancang
kerangka paparan, mengecek fakta-fakta yang digunakan, dan mengidentifikasi
informasi tambahan yang (mungkin) masih dibutuhkan. Hal itu dapat memulai
dengan cara berkonsentrasi, menghasilkan ide-ide kerja nalar melalui rasa
(emosi), dan ketika ide-ide sudah tersedia, akan terasa puas atas ide-ide
tersebut. Segera coret salah satu ide itu, jika ide tersebut menimbulkan
keragu-raguan.
a.
Pengerucutan Ide
Dalam latihan imajinasi, Anda dapat bekerja
sesuka pikiran. Mengganti dari ide yang satu ke ide yang lain, mengumpulkan
sebanyak-banyaknya ide. Hasilnya barangkali merupakan ide kreatif yang campur
aduk. Pisahkan ide yang didapat ke dalam beberapa kelompok. Masing-masing
kelompok memiliki judul sesuai dengan ide yang akan dibicarakan. Hal ini untuk
melatih pikiran, sehingga dapat mengomunikasikan ide dengan jelas dan lugas (tidak
bertele-tele)
b.
Merancang desain
Pada bagian ini, akan merancang urutan hal-hal
yang akan disampaikan, tentunya dengan mempertimbangkan nalar Anda, sambil
berusaha memunculkan sebuah desain hasil kreasi sendiri. Dengan melakukan hal
ini, tidak akan terlupa bagian-bagian yang akan disampaikan saat pembicaraan.
Untuk melakukan hal tersebut, hal yang paling mudah adalah mulailah memilih
pokok pembahasan yang paling banyak dikenal orang. Misalnya, jika pendengar
sebagian besar adalah wanita, maka pokok pembahasan ‘alat rumah tangga’ akan
menarik. Berangkat dari titik tersebut kemudian kembangkan sebuah rancangan.
Mungkin diperlukan untuk membuat hubungan antarpokok pembahasan, yang dimulai
dari peralatan rumah tangga, kemudian telepon genggam yang juga dipakai
sehari-hari, dilanjutkan dengan naik kereta api (listrik) untuk pergi ke suatu
tempat, kemudian di tengah jalan ada kecelakaan, sehingga perlu dibawa ke rumah
sakit dan dilakukan rontgen dengan x-ray. Berdasarkan rangkaian cerita
tersebut, mungkin akan membuat urutan sebagai berikut. Pokok Pembahasan
1.
Alat rumah tangga
2. Komunikasi
3.
Angkutan
4.
Kesehatan Mudah bukan? Cara ini dapat diandalkan, karena dari satu ide akan
memunculkan ide yang lain. Hal yang terpenting adalah urutan ide yang akan
disampaikan harus dalam urutan logis, jika tidak demikian maka akan dirasa ada
bagian-bagian yang hilang atau terputus. Perhatikan contoh berikut ini!
Contoh meja
1.Pemikiran
acak tentang meja
- Mengapa meja diciptakan?
- Mengapa meja memiliki kepala, badan, dan kaki meja?
- Kenyamanan vs kebermanfaatan meja.
- Berbeda jenis, berbeda pula tujuan penggunaan meja
2.
Sejarah perkembangan meja
- Materi pembuatan meja: kayu, metal, plastik.
- Keahlian pembuat meja.
- Beberapa contoh periode perkembangan meja.
3.Meja
di masa depan
- Kegunaan vs keahlian pembuat meja
- Harga
- Produksi massal vs desain meja
4.Ide
baru
- Apakah meja hanya didesain untuk kenyamanan?
- Apa yang terjadi apabila tidak ada meja di rumah, sekolah, dan kehidupan?
Rancangan
yang dikembangkan mungkin berbeda dari yang ditampilkan di atas, karena telah
dikembangkan dari hal-hal yang disukai. Dalam kondisi tetap berkonsentrasi,
kembangkan pembicaraan dari pelbagai objek.
c.
Petakan jalur
Anda Proses pengerucutan ide dan perancangan
desain haruslah sesuai dengan ‘jalur’ yang diharapkan. Pastikan pikiran kreatif
dan penalaran dapat sampai ke tujuan dan menggunakan jalur terpendek, tidak
berputar-putar dan bertele-tele. Pada awalnya, pikiran kreatif Anda tidak akan
mempertanyakan ketepatan, tetapi lebih berfokus kepada hal-hal yang menurut
Anda menarik/bermanfaat. Tetapi kemudian penalaran Anda akan memperingatkan,
bahwa ide-ide yang telah dikembangkan mungkin belum cukup untuk menjadi sebuah
pemikiran atau konsep, sehingga akan berbahaya apabila ‘jalur’ pengembangan ide
tersebut tidak dicek kembali.
d. Lengkapi Pengetahuan
Setelah memutuskan „jalur‟ pengembangan ide yang akan dipaparkan, maka akan lebih mudah dalam mencari pengetahuan yang dibutuhkan. Anda akan menikmati waktu untuk mencari informasi di internet atau perpustakaan sebagai upaya dalam mencari fakta-fakta yang menguatkan dan mewarnai paparan yang akan disampaikan. Hal utama yang harus diingat ketika mengumpulkan informasi (fakta) tambahan adalah informasi-informasi tersebut haruslah sesuai dengan desain yang dibuat dan menguatkan pendapat.
Kumpulkanlah informasi (fakta-fakta) yang sesuai dengan pembahasan. Jangan bawa ide-ide baru karena akan terjadi ketidakseimbangan dalam seluruh desain, yang dapat membuat pikiran kreatif kehilangan rasa dan minat untuk dikerjakan. Pilihlah informasi yang menguatkan ide-ide. Aturlah jumlah informasi yang dibutuhkan sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia pada saat paparan.
Mulailah paparan dengan cara mengulang-ulang butir-butir utama yang disampaikan dengan tegas sehingga pikiran memiliki arah yang jelas. Kemudian di setiap bagian kembangkanlah subpokok pembahasan yang diakhiri dengan cara mengulang kembali butir-butir utama yang ingin disampaikan dengan jelas.
Bahan Ajar Simulasi dan Komunikasi Didital Bagian 1 SMK/MAK Revisi 2017. Direktorat Pembina SMK. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI
ARTIKEL TERKAIT
0 Comments
Tinggalkan Pesan