BERIKUT MATERI TENTANG TEKS ANEKDOT
DEFINISI, FUNGSI, CIRI, FUNGSI, DAN KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT
A. DEFINISI TEKS ANEKDOT
Pertama kali yang harus
kamu pahami perihal materi teks anekdot ialah definisi teks anekdot itu
sendiri. Mengacu kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia, teks anekdot adalah
cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai
orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Dengan kata lain, teks
anekdot berisikan cerita fiksi yang disajikan berdasarkan kisah dari kehidupan
nyata dan biasanya melibatkan orang terkenal. Teks ini dulu cukup populer pada
saat media massa cetak masih berjaya. Sebab, teks anekdot menjadi salah satu
bagian rubrik hiburan para pembaca.
Menurut E. Kosasih dalam buku Jenis -jenis teks (2014:2) Aekdot didefinisikan sebagai teks yang berbentuk cerita; di dalamnya mengandung humor sekaligus kritik. Karena bersi kritik, anekdot seringkali berumber dari kisah-kisah faktual dengan tokoh nyata yang terkenal.
B. FUNGSI DAN TUJUAN TEKS ANEKDOT
Teks anekdot tentunya
memiliki fungsi dan tujuan. Berikut fungsi dan tujuan teks aneldot
Fungsi dari teks anekdot ada dua, yakni
fungsi primer dan sekunder.
Fungsi primer dari teks anekdot adalah sebagai
sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan,
kemarahan, dan sebagainya.
Fungsi sekundernya ialah bahan hiburan, analogi, atau
contoh dalam menjelaskan sesuatu, penarik perhatian, dan sebagainya.
Fungsi tersebut secara
tak langsung berkaitan dengan tujuan adanya teks anekdot. Tujuan teks anekdot
terbagi menjadi tiga. Pertama, menyampaikan kritikan secara tak langsung dengan
cara sindiran pada layanan publik di bidang hukum, politik, lingkungan, dan
sosial. Kedua, membangkitkan atau
menggairahkan tawa untuk menghibur pembaca. Dan, ketiga, mengungkapkan suatu
kebenaran yang lebih umum dari kisah singkat itu sendiri atau untuk melukiskan
suatu sifat dengan ringan.
C. CIRI – CIRI TEKS ANEKDOT
Untuk lebih mengetahui
mengenai teks anekdot, kamu harus tahu seperti apa ciri-cirinya. Adapun,
ciri-ciri dari teks anekdot cukup mudah dipahami.
- Pertama, teks anekdot itu pada dasarnya ialah cerita fiksi atau percakapan singkat dengan gambaran realistis.
- Kedua, anekdot itu bersifat menggelitik, lucu, jengkel, dan konyol.
- Ketiga, isinya menyindir secara tidak langsung.
- Keempat, di dalamnya terkandung tokoh, latar, rangkaian peristiwa, pelajaran, dan nasihat.
Keempat ciri ini
merupakan ciri utama dari teks anekdot. Adapun, ciri khusus yang kiranya harus
kamu ketahui, yakni biasanya tokohnya merupakan figur yang dekat dengan
kehidupan sehari-hari, misalnya figur selebriti, politikus, dan sosok lainnya
yang sudah diketahui publik secara luas. Bahkan, sekarang ada saja tokoh dalam
teks anekdot yang menggunakan pencitraan suatu pekerjaan tertentu, seperti
polisi, tentara, dan lain sebagainya.
D. STRUKTUR TEKS
ANEKDOT
Selain itu, sebuah teks
dengan bentuk anekdot juga memiliki struktur yang berbeda. Fungsi dari struktur teks anekdot ialah: untuk membuat teks menjadi lebih rapi dan sesuai dan benar-benar berbentuk.
Struktur teks anekdot antara lain :
Berikut penjelasan
mengenai struktur teks anekdot
- Abstraksi, merupakan bagian awal paragraf yang berfungsi memberikan lukisan tentang isi teks. Biasanya menunjukkan hak yang unik;
- Orientasi, ialah bagian yang menunjukkan awal cerita atau latar belakang peristiwa itu terjadi;
- Krisis, merupakan bagian dimana hal yang menarik ataupun hal yang tidak biasa terjadi pada tokoh cerita;
- Reaksi, ialah bagian bagaimana cara penulis atau tokoh cerita menyelesaikan masalah pada bagian krisis;
- Koda, merupakan bagian dari akhir
cerita. Bagian ini dapat berisi kesimpilan mengenai kejadian yang terjadi pada
tokoh cerita
E. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT
Kaidah kebahasaan merupakan
aturan-aturan yang sudah pasti berkaitan dengan kebahasaan yang digunakan
ataupun aspek kualitas/ ciri khas yang menonjol pada suatu teks. Ada beberapa
kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks anekdot. Kaidah kebahasaan tersebut
yaitu:
1. Kalimat yang menyatakan peristiwa
masa lalu
Kalimat ini mengandung isi yang
menyampaikan sebuah kejadian atau peristiwa yang telah terjadi. Berikut contoh
kalimat yang menyatakan sebuah peristiwa.
- Pada zaman dahulu di suatu negara (yang pasti bukan negara kita) ada seorang tukang pedati yang rajin dan tekun.
- Suatu hari seorang warga dari Sukaraja mendatangi kantor polisi.
- Saat itu, suasana kelas sedang hening karena Bu Eva sedang menyampaikan materi tentang adzab kubur.
2. Kalimat retoris
Kalimat retoris merupakan kalimat
tanya yang tidak memerlukan jawaban, karena jawaban dari pertanyaan yang
diajukan secara umum sudah pasti dan tidak perlu ditanyakan lagi. Berikut
contoh-contoh kalimat retoris.
a. Apakah kamu ingin kaya?
b. Siapa yang ingin masuk surga?
c. Apakah kamu punya hati?
3. Konjungsi temporal
Konjungsi temporal merupakan kata
hubung yang menyatakan hubungan waktu, seperti: lalu, kemudian, sebelumnya,
selanjutnya, sejak, sejenak, sambil, seraya, hingga. Berikut contoh kalimat
yang menggunakan konjungsi temporal.
- Waktu aku berjalan-jalan ke taman sekolah, aku melihat Putri sedang termenung, kemudian dia menangis.
- Aku berada di sekolah hingga sore hari.
- Selesaikan dulu pekerjaan rumahmu, selanjutnya kau boleh main sepuasnya.
4. Verba/ kata kerja aksi
Kata kerja aksi merupakan kata kerja
yang menyatakan subjek sedang melakukan suatu pekerjaan/ aksi dan bisa terlihat
tindakan atau perbuatannya. Berikut contoh kalimat yang menggunakan verba aksi.
- Ibu sedang mengiris bawang merah di dapur.
- Untuk menenangkan hati, akhirnya Filga membaca Al-Quran.
- Tadi pagi, saat pelajaran olah raga, Fauzan berlari dengan sangat cepat.
5. Kalimat seru
Kalimat seru merupakan kalimat yang
digunakan untuk menggambarkan perasaan yang ada di dalam diri seseorang,
seperti marah, kesal, sedih, gembira, dan lain-lain. Kalimat seru atau kalimat
interjeksi di akhir kalimat menggunakan tanda seru (!) dan biasanya digunakan
dalam bentuk percakapan. Berikut ini
contoh-contoh kalimat seru.
- Ih, tak sudi aku jadi pacarmu!
- Sialan, aku terjebak rayuan gombalnya!
- Asyik, besok kita berangkat ke Korea!
- Wah, kerudungmu bagus sekali!
- Alhamdulillah, kita bisa menikah Bang!
- Astaga, aku sampai kaget mendengarnya!
- Gila, berani sekali dia mengkhianatiku!
- Hai Kevin, senang sekali aku melihatmu!
6. Kalimat perintah
Kalimat perintah atau biasa juga
disebut kalimat imperatif merupakan kalimat yang berisi perintah tentang
sesuatu hal dengan tujuan agar orang yang diperintah dapat melaksanakan
perintah tersebut. Di akhir kalimat, kalimat perintah juga menggunakan tanda seru
(!). Berikut ini contoh-contoh kalimat perintah.
- Enyahlah kau dari kehidupanku!
- Buang sampah itu pada tempatnya!
- Jangan kau coba-coba merokok!
- Tolong buka jendela itu!
Sumber :
Bahasa Indonesia : Buku siswa kelas 10/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Kosasih, E. 2014. Jenis - Jenis Teks. Bandung : Yrama Widya
ARTIKEL TERKAIT
- Mengritisi anekdot dari aspek makna tersirat
- Mengontruksi makna tersirat dalam teks anekdot
- Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot
- Menciptakan kembali teks anekdot dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan
1 Comments
Makasih kak
ReplyDeleteTinggalkan Pesan