Seseorang pada umumnya pernah melakukan tawar menawar dengan
orang lain dalam hal jual beli, pengusaha dan pihak bank, maupun lainnya. Tawar
menawar ini sering disebut juga dengan negosiasi.
Dibawah ini akan kami urai pengertian
teks negosiasi dan struktur nya
secara rinci.
Yang menjadi ciri khusus dalam teks negosiasi yang paling menonjol, yaitu dapat mencari penyelesaian
dan menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan. Tujuannya agar para pihak negosiasi untuk mendapatkan "KESEPAKATAN"
Berikut uraian materi teks negosiasai
A. PENGERTIAN TEKS
NEGOSIASI
Teks Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan diantara
pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Adapun definisi lain dari teks negosiasi sebagai berikut :
- Negosiasi merupakan proses penempatan keputusan secara bersama antara beberapa pihak yang memiliki kepentingan berbeda;
- Negosiasi merupakan suatu cara dalam menetapkan keputusan yang dapat disepakati oleh dia pihak atau lebih untuk mencukupi kepuasan pihak - pihak yang berkepentingan.
B. FUNGSI TEKS NEGOSIASI
Teks negosiasi tergolong kedalam bentuk teks diskusi (discussion). di dalamnya membahas suatu isu tenterntu dengan disertai sejumlah argumen dari dua pihak atau lebih dengan tujuan untuk mengomromikan atau menyepakati kepentingan - kepentingan yang berbeda.
C. TUJUAN
NEGOSIASI
Adapun tujuan
dilakukan negosiasi dalam hal bisnis, beberapa diantaranya untuk:
- Mencapai kesepakatan yang memiliki kesamaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan.
- Mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi secara bersama.
- Mencapai kondisi saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan (win-win solution).
- Manfaat negosiasi yaitu untuk menciptakan jalinan kerja sama antara institusi, badan usaha, maupun perorangan dalam melakukan suatu usaha dan kegiatan bersama atas dasar saling pengertian.
D. STRUKTUR
KOMPLEKS NEGOSIASI
Stuktur adalah susunan , urutan, ataupun tahapan. di dalam negosiasi terdapat lima tahapan yang lazim dilalui dalam proses bernegosiasi. berikut lima tahapan dalam bernegosiasi
- Negosiator 1 menyampaikan maksud bernegosiasi;
- Negosiator 2 menyampaikan penolakan ataupun sanggahan dengan alasan - alasan;
- Negosiator 1 mengemukakan argumentasi ataupun fakta yang memperkuat maksudnya terebut agar disetujui negosiator 2;
- Negosiator 2 kembai mengemukakan penolakan dengan sejumlah argumentasi dan fakta;
- terjadinya kesepakatan/ketidak sepakatan
Secara umum teks negosiasi dibentuk oleh tiga bagian, yaitu :
- Pembuka berisi pengenalan isu atau sesuatu yang dianggap masalah oleh salah satu pihka, misalnya permintaan cuti kerja karena terkait dengan kehamilan;
- isu berupa adu tawar dari pihak kedu belah pihak untuk mencari penyelesaian yang saling menguntungkan, sampai diperolehnya kesepakatan atau ketidaksepakatan .
- penutup berisi persetujuan dan kesempatan kedua belah pihka. Mungkin pula didalamnya ada ucapan terima kasih.
E. STRUKTUR KHAS TEKS NEGOSIASI
Seperti genre teks lainnya, teks negosiasi juga mempunyai struktur teks
yang khas. Struktur teks negosiasi adalah orientasi, pengajuan, penawaran dan persetujuan.
- Orientasi : Kalimat pembuka, biasanya ucapan salam. Fungsi nya untuk memulai negosiasi.
- Pengajuan : Kalimat Pengajuan, biasanya tahapan awal untuk bernegosiasi
- Penawaran : Puncaknya negosiasi yang terjadi, kedua pihak saling tawar menawar.
- Persetujuan : Kesepakatan antara kedua belah pihak terhadap negosiasi yang telah dilakukan.
Contoh Analisis Struktur Teks Negosiasi
F. CIRI-CIRI
TEKS NEGOSIASI
Yang
membedakan teks negosiasi dengan teks lainnya karena negosiasi mempunyai
ciri-ciri diantaranya:
- Menghasilkan kesepakatan (yang saling menguntungkan);
- Mengarah pada tujuan praktis;
- Memprioritaskan kepentingan bersama;
- Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian.
1. Jenis negosiasi yang berdasarkan pada situasi
- Negosiasi formal : Jenis negosiasi ini dapat terjadi dalam situsi formal dan didalam negosiasi ini terdapat perjanjian yang disahkan secara hukum.
- Negosiasi Non formal atau Informal : Jenis negosiasi biasanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dapat terjadi kapan saja, dimana saja atau dengan siapa saja.
2. Jenis
negosiasi berdasarkan jumlah negosiator
- Negosiasi dengan pihak penengah : jenis negosiasi ini dilakukan oleh dua atau lebih negositor dan pihak penengah dimana pihak penengah memiliki tugas untuk memberikan keputusan akhir dalam proses negosiasi tersebut.
- Negosiasi tanpa pihak penengah : Negosiasi ini hanyak dilakukan oleh pihak-pihak yang bernegosiasi tanpa adanya pihak penengah dan keputusan akhirnya tergantung pada pihak yang bernegosiasi.
3. Negosiasi
berdasarkan untung rugi
Jenis negosiasi
ini merupakan negosiasi yang didasarkan oleh hasil akhir dimana keputusan
tersebut bisa win-win, win-lose, lose win, lose-lose.
- Win-win (Kolaborasi) : Dalam jenis negosiasi kolaborasi, seluruh pihak akan berupaya untuk mendapatkan kesepakatan dengan mengkolaborasi kepentingan masing-masing pihak.
- Win-lose (Dominasi) : Salah satu negosiator mendapatkan keuntungan yang besar dari kesepakatan sedangkan pihak lawan mendapatkan keuntungan yang sedikit.
- Lose-win (Akomodasi): Negosiator akan memperoleh keuntungan yang sedikit bahkan kerugian sedangkan pihak lawan bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
- Lose-Lose (Menghindari konflik) : Dalam jenis negosiasi ini, seluruh pihak yang bernegosiasi menghindari konflik yang terjadi sehingga kedua belah pihak tidak bersepakat untuk menyelesaikan konflik.
H. KEBAHASAAN TEKS NEGOSIASI
1. Bahasa
Persuasif
Sebagian besar
negosiasi dilakukan dengan menggunakan bahasa persuasif (persuade), yaitu
bahasa yang dipakai untuk membujuk, mengajak, dan meyakinkan pihak lain.
Perhatikanlah contoh-contoh bahasa persuasif berikut!
Contoh 1
Penjual : Mari,
sini, Kak, lihat-lihat dulu! Di sini murah-murah. Silahkan, mau cari apa?
Contoh 2
Pembeli :
Turunin lagi boleh ya? 2, 6 bagaimana?
Contoh 3
Penjual :
Waduh, masih rugi, Kak. Begini deh, Kak, Dua juta tujuh ratus lima puluh. Itu sudah murah,
lho, kak.
2. Bahasa
Interogatif
Bahasa
interogatif adalah bahasa pertanyaan. Bentuk seperti ini tentu saja akan sering
muncul dalam teks negosiasi. Ciri bahasa interogatif adalah penggunaan
pronomina tanya, seperti apa, siapa, kapan, berapa, bagaimana.
Contoh 1
Pembeli : Ada
HP Leknopo tipe S939, tidak?
Contoh 2
Pembeli :
Berapa harganya?
3. Bahasa
argumentatif
Untuk
memperlancar negosiasi, bahasa persuasi terkadang tidak cukup. Untuk itu,
diperlukan bahasa argumentasi, yaitu bahasa yang digunakan untuk menyampaikan
alasan dan pemberian bukti. Dalam contoh di atas, bentuk argumentasi adalah
sebagai berikut.
Contoh
Pembeli : Wah,
kok mahal sekali? Di internet, saya lihat harganya 2, 5 juta.
Dalam tuturan
di atas, si calon pembeli berusaha meyakinkan penjual dengan berargumentasi
bahwa di internet, harga yang dimaksud hanya 2,5 juta.
4. Bahasa
santun
Kesopanan
adalah satu syarat keberhasilan negosiasi. Tanpa hal ini, pihak lain kecil
kemungkinan untuk mau menerima permintaan kalian. Beberapa cara untuk
menciptakan kesantunan dalam berbahasa adalah dengan menggunakan
kalimat-kalimat bernada syarat atau pengandaian yang terlihat dari adanya
penggunaan konjungsi pengandaian, seperti jika, kalau, bila, andai. Selain itu,
pemilihan pronomina sapaan juga harus diperhatikan. Pronomina kamu seharusnya
dihindari dan diganti dengan kata Anda atau sapaan hormat lain, seperti Bapak
atau Ibu.
Contoh
Pembeli :
Turunin lagi boleh ya?
Contoh di atas
menunjukkan bahwa calon pembeli berusaha untuk menawar harga dengan menggunakan
kesopanan, boleh ya. Bandingkan jika calon pembeli mengatakan, “Mahal amat?
Turunin lagi dong harganya!” Tentu saja itu akan sangat tidak sopan.
Contoh
Kalau bisa,
turunkan lagi harganya boleh?
Kalimat di atas
adalah contoh kesantunan dengan menggunakan konjungsi pengandaian.
5. Kalimat
deklaratif
Kalimat
deklaratif adalah kalimat yang bertujuan memberitakan sesuatu kepada pihak
lain. Kalimat deklaratif dapat juga disebut dengan kalimat berita atau kalimat
pernyataan.
Referensi :
Referensi :
Bahasa Indonesia : Buku siswa kelas 10/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018.
Kosasih, E. 2014. Jenis - Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoensia SMA/MA/SMK. Bandung : Yrama Widya
BACA JUGA
0 Comments
Tinggalkan Pesan