KOMUNIKASI DAN
KOLABORASI DALAM JARINGAN
Komunikasi merupakan
cara manusia untuk menyampaikan informasi. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan berita atau pesan dari
dua orang atau lebih supaya pesan yang dimaksud bisa dipahami. Pada dasarnya, komunikasi
merupakan proses dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi yang saling
dipahami. Komunikasi tidak terbatas pada penggunaan bahasa verbal, tetapi juga terkait
dengan ekspresi, bahasa tubuh, seni, dan teknologi
Kemampuan seseorang
berkomunikasi diukur dari tingkat akurasi informasi atau pesan yang dikirim oleh
komunikator (pengirim informasi) dapat diterima oleh komunikan (penerima
informasi) dan sebaliknya. Hal tersebut juga menjadi ukuran seberapa mahir kita
berkomunikasi. Mengasah dan mengembangkan kemahiran berkomunikasi dalam
kehidupan keseharian sangat penting. Kemahiran berkomunikasi dapat membantu
dalam kehidupan seseorang baik dalam kehidupan sosial maupun kehidupan
profesional. Kemampuan mengomunikasikan pesan atau informasi secara jelas,
akurat, seperti yang dimaksudkan di atas merupakan salah satu kecakapan hidup.
Kemampuan berkomunikasi juga harus diiringi dengan kemampuan berkolaborasi,
tertama dalam jaringan. Kolaborasi dalam jaringan tidak hanya sebatas bekerja
secara sama-sama, tetapi dituntut toleransi dalam menerima ide/gagasan dan
manajemen penyelesaian tugas dalam jaringan dalam menyelesaikan permasalahan.
Untuk membekali peserta didik ketika dalam jaringan, berkomunikasi,
berkolaborasi, berbagi informasi atau berinteraksi dengan orang lain di belahan
bumi lain, perlu dibekali dengan etika sebagai warga digital dalam materi
Kewargaan Digital (Digital Citizenship).
A. Kewargaan
Digital
Kewargaan Digital adalah konsep yang
dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi
dunia maya dengan baik dan benar. Atau juga dapat didefinisikan sebagai norma
perilaku yang tepat dan bertanggung jawab atas penggunaan teknologi. Implikasi
penggunaan teknologi dunia maya yang baik dan benar:
§
Pemilihan
kata yang tepat saat berkomunikasi;
§
Tidak
menyinggung pihak lain;
§
Tidak
memberikan informasi rahasia.
B. Konsep Kewargaan Digital
Konsep Kewargaan digital adalah konsep
yang dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi
dunia maya dengan baik dan benar. Penggunaan teknologi dunia maya dengan baik
dan benar memiliki banyak implikasi, pemilihan kata yang berkomunikasi, tidak
menyinggung pihak lain dalam update status, tidak memberikan informasi penting
kepada publik, tidak membuka tautan yang mencurigakan, dan lainnya.
C. Komponen Kewargaan Digital
Komponen kewargaan digital dibagi
menjadi 3 bagian dan dibagi lagi menjadi sub bagian. Tiap-tiap bagian dibagi
menjadi 3 sub bagian.
1. Lingkungan
belajar
- Akses digital, setiap orang punya hak untuk memakai fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi, tapi tidak setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menggunakan teknologi.
- Komunikasi digital, setiap warga diharapkan mengetahui jenis-jenis komunikasi dan mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing.
- Literasi digital, proses belajar mengajar mengenai teknologi dan pemanfaatan teknologi yang ada.
2. Lingkungan
sekolah
- Hak digital, setiap warga mempunyai hak privasi, kebebasan berbicara dan mengungkapkan pendapat. Juga mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap warga digital, yaitu membantu pemanfaatan teknologi dan mengikuti aturan yang berlaku.
- Etiket digital, dibuat dengan tujuan untuk menjaga perasaan dan kenyamanan pengguna lain.
- Keamanan digital, setiap warga supaya dapat menjaga dan berhati-hati dalam penyimpanan informasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
3 3. Kehidupan
di luar lingkungan sekolah
- Hukum digital, mengatur etiket penggunaan teknologi dalam masyarakat.
- Transaksi digital, setiap penjual dan pembeli secara online harus mengetahu kelebihan dan resiko transaksi secara online.
- Kesehatan digital, ada beberapa hal yang bisa mengancam kesehatan setiap warga digital (baik fisik maupun mental) di balik manfaat teknologi.
D. Manfaat Mempelajari Kewargaan Digital
- Memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan TI.
- Mengekspresikan sebuah ide/gagasan karakteristik, pribadi, ide maupun tujuan yang tertuang di dunia maya. Tapi, sifat dunia maya yang tidak mempertemukan individu-individu tersebut maka secara tidak langsung mendorong makin menipisnya bahkan hilangnya norma-norma sopan santun, rasa tanggung jawab, dan etika saat berkomunikasi. Untuk mengantisipasi hal itu maka diperlukanlah Kewargaan Digital.
E. T.H.I.N.K.
T.H.I.N.K. Merupakan tata krama untuk
menjadi Kewargaan Digital yang baik dan benar, kita telah menyadari pentingnya
kewargaan digital. Tata Krama Komunikasi sinkron juga berkesenambungan denagn
menggunakan konsep “T.H.I.N.K.” sebelum kita berkomunikasi di dunia digital,
baik itu e-mail, post facebook, twitter, blog, forum, dan lain-lain. T.H.I.N.K.
merupakan akronim dari:
§ Is it True (Benarkah)?
Benarkah
posting Anda? Atau hanya isu yang tidak jelas sumbernya?
§
Is it Hurtful (Menyakitkankah)?
Apakah
post anda akan menyakiti perasaan orang lain?
§
Is it illegal (Ilegalkah)?
Ilegalkah
post Anda?
§
Is it Necessary (Pentingkah)?
Pentingkah
post Anda? Post yang tidak penting akan mengganggu orang lain.
§
Is it Kind (Santunkah)?
Santunkah
post Anda?, tidak menggunakan kata-kata yang dapat menyinggung orang lain?
F. Contoh Pelanggaran Etiket disebuah forum.
- Menyela pembicaraan moderator atau orang yang sedang menjelaskan.
- Mengalihkan pembahasan jauh dari materi yang sedang di bahas.
- Menunjuk,Membentak,dan menghina statement oranglain.
- Menggunakan bahasa yang tidak baku.
- Memuat konten yang dilarang seperti (promosi,pornografi,dan Judi).
- Menghilang dan menunjukkan tanda-tanda tidak kembali sebelum Forum ditutup.
G.
MANFAAT KEWARGAAN DIGITAL
1.
Memiliki
pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan TI.
2.
Mengekspresikan
sebuah ide/gagasan karakteristik, pribadi, ide maupun tujuan yang tertuang di
dunia maya.
H.
FUNGSI KEWARGANEGARAAN DIGITAL
Pertama, Saat ini masyarakat muda berada
pada sebuah budaya digital yang baru yang mana peraturan dan norma sosial
terkadang belum jelas. Mereka harus belajar tentang kewarganegaraan digital dan
mengembangkan sebuah rasa kepemilikan dan tanggung jawab personal untuk
menciptakan kebaikan, keputusan etis dalam dunia jaringan. kedua, Dunia
jaringan memberikan kesempatan yang besar kepada masyarakat muda, tetapi bukan
tanpa resiko. Kita dapat mengurangi beberpa resiko terbut dengan menolong
masyarakat muda mengembangkan sebuah rasa kewarganegaraan digital. Ketiga,
daripada menyandarkan hanya pada tindakan protektif, sebuah pendekatan untuk
keamanan dalam jaringan bahwa termasuk kewarganegaraan digital dapat menolong
masyarakat muda interkasi yang aman dalam dunia jaringan. Mengajari mereka
tentang literasi digital dan etika digital serta tata cara hal ini tidak hanya
sebuah pilihan melulu, tetapi tidak bisa tidak. Teknologi Modern bukan hanya
mengubah cara hidup individu, bekerja dan berhubungan dengan individu yang lain
mapun dengan lingkungan: pengaruhnya secara dramatis mengubah geopolitik,
fungsi ekonomi dunia dan sistem ekologi global . Kemajuan Teknologi Informasi
telah memberikan tata dunia baru, dari negara-negara dunia, dengan perdagangan
bebas produk-produk teknologi yang sebenarnya bukan kebutuhan utama telah
merasuki kehidupan warga negara sehingga dapat menciptakan warga negara yang
tidak cerdas dalam bereknomi, hedonisme dan konsumtif.Warga negara yang seperti
ini tidak mungkin akan mampu untuk menjadi penerus cita-cita luhur bangsa
karena akan menjadikan bangsa Indonesia, bangsa yang konsumtifjauh dari
produktifitas. Setiap bangsa harus dapat
memanfaat dan mengoptimalkan warga negara dalam dunia digital agar mampu
berkontribusi dalam masyarakat global. Olehh karena itu Pemanfaatan dunia
digital sangat menguntungkan bagi suatu bangsa. Sehingga Suatu bangsa harus
pandai memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan daya
saingnya di anatara bangsa-bangsa lain.Oleh karena itu negara jangan ragu untuk
memasukiberinvestasi untuk pembangunan sarana dan prasana dalam bidang TIK
untuk meingkatkan daya saing bangsa dan mendidik bangsa.
I.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEKNOLOGI DIGITAL
1. Kelebihan
Teknologi digital menawarkan biaya lebih rendah, keandalan (reliability)
yang lebih baik, pemakaian ruang yang lebih kecil, serta konsumen daya yang
rendah.
Alat-alat pada teknologi digital
lebih stabil, praktis, dan memiliki daya tahan yang lama dalam pemakaiannya.
Hal seperti itu menyebabkan biaya pemeliharaan menjadi lebih sedikit.
- Teknologi integrated circuit ( IC ) atau yang lebih dikenal dengan sebutan chips membuat penggunaan teknologi digital lebih praktis karena ukurannya yang kecil.
- Teknologi digital membuat kualitas komunikasi tidak tergantung pada jarak.
- Serangkaian repeater station ( stasiun pengulang ) akan melindungi dan memperkuat sinyal sepanjang jalur perjalanan transmisi sehingga pada saat informasi dipancarkan dalam bentuk sinyal digital, walaupun menempuh jarak yang cukup jauh keutuhan data akan tetap terjaga. Gangguan berupa cuaca buruk dan noise tidak akan memengaruhi transmisi sinyal digital. Hal tersebut terjadi karena, pada stasiun pengulangan sinyal digital akan mengalami regenerasi. Sinyal-sinyal yang rusak akan digantikan oleh sinyal baru.
- Teknologi digital lebih toleran terhadap suara bising ( noise ).
- Jaringan digital ideal untuk komunikasi data yang semakin berkembang.
- Teknologi digital memungkinkan pengenalan layanan-layanan baru.
- Teknologi digital menyediakan kapasitas transmisi yang besar.
- Teknologi digital menawarkan fleksibilitas.
- Integrated Service Digital Network ( ISDN ) dalam teknologi digital dapat menghantarkan berbagai informasi dalam sebuah jaringan tunggal. Semua data tersebut dapat diakses dan dipindahkan dengan mudah melalui alat tertentu. Contohnya adalah kabel data dan flashdisk.
2. Kekurangan
- Kesalahan pada saat digitalisasi akan menyebabkan konsep informasi yang asli tidak dapat terpresentasikan dengan baik saat digitalisasi. Misalnya warna, jika suatu warna belum terdapat dalam sistem penyimpanan teknologi digital, maka akan dicari padanan warna yang paling dekat dan paling mirip dengan warna tersebut. Hal tersebut menyebabkan warna yang akan tertampil setelah digitalisasi menjadi kurang akurat dan tidak mewakili warna aslinya.
- Dominasi dunia oleh teknologi analog. Banyak bentuk informasi kamunikasi yang menggunakan sistem analog, perangkatnya pun menggunakan perangkat analog. Sehingga untuk menikmati layanan teknologi digital kita harus menggunakan analog-digital converter ( ADC ) dan digital-analog converter ( DCA ).
- Biaya yang tidak sedikit untuk digunakan dalam melakukan penggantian alat komunikasi seperti telepon, televisi, dan radio dari yang sebelumnya berbasis teknologi analog menjadi teknologi digital.
0 Comments
Tinggalkan Pesan