A. MENANGKAP GAMBAR DENGAN KAMERA HANDPHONE/HANDYCAM
Dalam pengambilan gambar baik mengunakan kamera Foto maupun video ada beberapa teknik dan aturan yang harus kalian tahu. Berikut materi Menagkap gambar baik menggunakan handphone, handycame.
Teknik pengambilan gambar,
dan hal – hal yang perlu diperhatikan
dalam pengambilan gambar.
1)
Teknik memegang kamera video
Peganglah kamera dengan
mantap. Gunakan satu tangan untuk memegang kamera dan mengoperasikan kontrol
zoom, dan tangan yang lain untuk
menjaga agar posisi kamera tidak bergoyang. Dapat digerakkan ke berbagai
posisi, tergantung dari
sudut pengambilan yang
diinginkan atau gunakan selalu tripod untuk menjaga gambar tetap stabil.
2)
Zoom
Hindarkan penggunaan teknik
zoom untuk merekam pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod. Ini adalah
cara dasar untuk menghindari terjadinya guncangan pada gambar. Dalam proses
melakuan zoom in dan zoom out kamerawan terlebih dahulu harus memastikan angel
terakhir dari angel zoom tersebut.
3)
Peraturan 5 detik
Peraturan penting dalam
merekam adalah, rekamlah dalam waktu yang lebih lama dan hindarkan gerakan
kemera yang tidak perlu. Selalu rekam satu adegan sekurang – kurangnya dalam 5
detik. Ini akan memudahkan editor untuk mengambil potongan- potongan gambar
yang diperlukan. Ingat untuk tetap menghitung dalam hati sampai 5 detik, meskipun
pada kondisi yang sulit. Rekam subyek Anda selama 5 detik, stop dan ambil
gambar yang lain.
4)
Fokus, Exposure and keseimbangan cerah putih (White Balance)
Hal pertama yang harus
dilakukan kamerawan sebelum mengambil gambar adalah menyesuaikan “mata” kamera
pada setiap kali pindah lokasi untuk pengambilan gambar. Periksa selalu fokus
dan exposure. Bila menggunakan zoom jauh dan dekat, fokuskan selalu pada jarak
ideal ke objek yang Anda inginkan untuk direkam. Setiap kali kamerawan mengubah
lokasi pengambilan gambar maka kondisi cahaya pasti juga akan berubah, maka
kamerawan perlu menyesuaikan keseimbangan warna putih pada kamera. Proses ini
disebut dengan mengatur keseimbangan cerah putih (white balance) kamera.
5)
Tanggal dan Waktu
Jangan pernah memasang tanda
tanggal dan waktu pada layar yang terekam, ini akan membuat video sama sekali
tidak dapat digunakan. Penulisan tanggal dan waktu pada layar tidak membuktikan
bahwa video ini diambil pada saat yang tertulis di layar, karena bisa saja yang
tertulis tanggal 5 November 1950 tidak menjamin pengambilan video tersebut pada
tahun 1950,bisa saja setiap orang mengubah tanggal dan waktu tersebut. Namun, sebaiknya Anda selalu
merekam suara Anda pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan gambar
tersebut direkam, lokasi Anda merekam gambar. Cara inilah yang dapat merekam
secara permanen informasi waktu dan tempat pengambilan gambar
6)
Gambarpengisi (Cutaways)
Bila Anda merekam sebuah
objek, kegiatan ataupun wawancara Anda perlu mengambil gambar yang lain.
Sebagai contoh, bila Anda merekam sebuah wawancara Anda perlu untuk merekam
juga kantor orang yang Anda wawancarai atau sesuatu yang lain untuk memberikan
penjelasan tambahan bagi video wawancara Anda. Contoh lain, bila Anda membuat
video tentang orang utan, jangan lupa untuk merekam hutan tempat mereka tinggal
dan kebakaran hutan yang merusakkan habitatnya, bila ada Ini akan membuat
sebuah video lebih informatif.
B.
MENANGKAP GAMBAR DENGAN TELEPON GENGGAM (HANDPHONE)
Mengabadikan gambar saat ini
semakin mudah, apalagi dengan banyaknya telepon genggam (Handphone) yang
dilengkapi fasilitas
untuk merekam video. Berikut
adalah tips menangkap gambar dengan menggunakan Handphone
1)
Lebih dekat ke obyek
Ponsel kamera yang beredar
kebanyakan tidak dibekali dengan lensa zoom yang maksimal, jadi pastikan Anda
mendekati objek yang akan direkam.
2)
Hati-hati dengan cahaya
Cobalah untuk mengambil
gambar dalam kondisi penerangan yang cukup. Saat merekam di bawah terpaan sinar
matahari, obyek jangan membelakangi datangnya cahaya, karena obyek akan menjadi
gelap. Sebaiknya obyek menghadap sumber cahaya.
3)
Keseimbangan
Jaga keseimbangan, usahakan
tangan Anda jangan sampai bergoyang saat merekam. Ini untuk menjaga agar gambar
yang dihasilkan stabil, tidak goyang
4)
Hindari penggunaan digital zoom
Dekatkan
diri ke objek dengan cara menggeser posisi Anda, bukan dengan digital zoom.
Penggunaan digital zoom bisa membuat kualitas gambar berkurang
C.
ISTILAH
UKURAN GAMBAR
a. Establishing
Shot : shot pembuka dari suatu adegan yang
memperlihatkan tempat dan waktu
adegan itu berlangsung.
b. Extreme
Long Shot (ELS) :
gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi
latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut
terhadap lingkungannya.
c. Very
Long Shot (VLS : menunjukkan subjek yang berada di tengah
lingkungan sekitarnya. Dalam ukuran VLS ini, lingkungan di sekitar objek lebih
dominan. VLS akan menampilkan panorama yang akan memenuhi layar
d. LongShoot
(LS) : pengambilan secara keseluruhan tubuh dari kepala
sampai kaki. Gambar diambil dari jarak
jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
e. Full
Shot (FS) : pengambilan gambar objek secara penuh dari
kepala sampai kaki.
f. Medium
Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang wajar,
sehingga jika terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya
satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
g. Wide
Angle (sudut lebar) : ukuran pengambilan gambar yang
memasukkan keadaan sekeliling, jadi sudut lebar akan memberikan pandangan atas keseluruhan keadaan.
h. Mid
Shot (MS) : menunjukkan mulai bagian kepala sampai
pinggul. Ukuran MS berfungsi untuk
menunjukkan siapa yang sedang melakukan aksi.
i. Medium
Close Up (MCU) : menunjukkan mulai bagian kepala sampai
bahu. Ini merupakan standar pengambilan gambar dalam wawancara.
j. Close
Up (CU) : gambar diambil dari jarak dekat. Dalam
merekam suatu gambar subjek yang tengah melakukan aksi, maka
CU berfungsi untuk memfokuskan sebuah aksi yang tengah
dilakukan. Hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja
atau sepasang kaki yang bersepatu baru.
k. Extreme
Close Up (ECU): pengambilan gambar yang terlihat sangat
detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.
D.
GERAKAN
KAMERA
Gerakan kamera akan
menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka dibedakan dengan
istilah-istilah sebagai berikut:
a. PAN
atau PANNING, yaitu pergerakan kamera secara horizontal, yaitu gerakan kamera
dari kiri ke kanan (PAN KANAN) atau dari kanan ke kiri (PAN KIRI);
b. TILT
atau TILTING, yaitu pergerakan kamera secara vertikal gerakan kamera dari bawah
ke atas;
c. TRACK
IN, yaitu teknik pengambilan gambar yang dimulai dengan cara menggerakan kamera
mendekati objek;
d. TRACK
OUT, yaitu teknik pengambilan gambar yang dimulai dengan cara menggerakan
kamera menjauhi objek;
E.
TATA
CAHAYA
Satu hal yang perlu
diperhatikan dalam pengambilan gambar adalah tata cahaya. tata cahaya dibuat
sesederhana mungkin selama pengambilan gambar, objek harus menghadap sumber
cahaya utama. Disarankan dengan membuat sumber cahaya melalui 3 titik.
a. Teknik
tata cahaya tiga titik (Three Point Lighting) adalah metode standar yang
digunakan dalam media visual seperti video, film dan fotografi. Ini adalah
sistem yang sederhana namun serbaguna yang menjadi dasar tata cahaya.
b. Key Light. Key light
adalah penyinaran terarah yang utama (main source) yang mengenai/jatuh pada
suatu objek. Key light menghasilkan bayangan yang kuat, memberikan tekanan pada
segi yang menarik dari objek dan membentuk dimensi;
c. Fill
Light, Ini adalah cahaya sekunder yang digunakan untuk mengatur bayangan agar
tidak terlalu keras atau lembut yang diciptakan oleh key light. Mengisi
biasanya akan lebih lembut dan setengah daya dari key light. Untuk mencapai hal
ini, Anda bisa memindahkan cahaya lebih jauh atau Anda mungkin juga ingin
mengatur cahaya pengisi lebih banyak dari lampu kunci/utama.
d. Back Light. Back
light adalah penyinaran dari belakang subjek (berlawanan arah kamera) diatur
sehingga jatuh mengenai kepala dan bahu dari subjek. Penyinaran ini membentuk
garis tepi dari bentuk subjek sehingga member kesan memisahka subjek dengan
latar belakang
F.
TATA
SUARA
Tata suara adalah bagian
penting dari sebuah produk video, untuk melengkapi sebuah penjelasan sebuah
cerita.
Voice over adalah narasi
tambahan yang berupa suara manusia yang membacakan sebuah cerita/narasi yang
berkaitan dengan video yang dibuat. Hal yang harus diperhatikan dalam voice
over adalah pemilihan voice over talent atau orang yang mengisi/menyuarakan
voice over. Hal ini penting karena ini berpengaruh terhadap proses selanjutnya
Dalam praktiknya, voice over menggunakan perangkat perekam suara yang sudah cocok dengan komputer, misalnya
microphone komputer itu sendiri. Kemudian setelah proses perekaman suara
narrator/voice over talent, dilanjutkan dengan editing suara hasil rekaman
tersebut, misalnya dengan pembersihan noise, menaikkan gain dan lain-lain
sehingga suara bagus dan siap untuk digabungkan dengan gambar
Hal hal yang perlu diperhatikan
dalam perekaman suara:
- Pastikan peralatan perekaman suara dalam kondisi baik /tidak rusak yang dapat mengasilkan gangguan suara (noise).
- Pastikan indikator level audio pada kamera bekerja.
- Jangan melakukan aktifitas yang tidak perlu yang dapat menyebabkan suara, hingga menggangu proses perekaman.
Referensi :
Bahan Ajar Simulasi dan Komunikasi Didital Bagian 2 SMK/MAK Revisi 2017. Direktorat Pembina SMK. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Baca Juga
0 Comments
Tinggalkan Pesan