MENGIDENTIFIKASI
INFORMASI, TUJUAN, DAN
ESENSI KARYA ILMIAH YANG DIBACA
![]() |
Gambar: Puri Edukasi |
Pernahkah kalian membuat karya tulis ilmiah? Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah tulisan yang berisi tentang fenomena atau peristiwa yang ditulis berdasarkan kenyataan (bukan fiksi). Misalnya, tulisan tentang ilmu pengetahuan, alam sekitar, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui studi kepustakaan, penelitian, atau pengalaman di lapangan, dan pengetahuan orang lain sebelumnya.
A. MENGIDENTIFIKASI
STRUKTUR KARYA ILMIAH YANG DIBACA
Karya
ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Setiap bentuk itu berbeda
dalam hal kelengkapan strukturnya. Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah
terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu bentuk populer, bentuk semiformal, dan
bentuk formal.
1. Bentuk Populer
Karya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah populer. Bentuknya manasuka. Karya ilmiah bentuk ini bisa diungkapkan dalam bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya bersifat santai (populer). Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran atau majalah. Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan bagi populus (rakyat) atau disukai oleh sebagian besar orang karena gayanya yang menarik dan bahasanya mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi (rekaan).
2. Bentuk Semiformal
Secara
garis besar, karya ilmiah bentuk ini
terdiri atas:
a.
halaman judul,
b.
kata pengantar,
c.
daftar isi,
d.
pendahuluan,
e.
pembahasan,
f.
simpulan, dan
g.
daftar pustaka.
Bentuk karya ilmiah semacam itu, umumnya digunakan dalam berbagai jenis laporan biasa dan makalah.
3. Bentuk Formal
Karya
ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis
secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya
ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal sebagai berikut.
a.
Judul
b. Tim pembimbing
c. Kata pengantar
d. Abstrak
e. Daftar isi
f. Bab Pendahuluan
g. Bab Telaah kepustakaan/kerangka teoretis
h. Bab Metode penelitian
i. Bab Pembahasan hasil penelitian
j.
Bab Simpulan dan rekomendasi
k.
Daftar pustaka
l.
Lampiran-lampiran
m.
Riwayat hidup
Beberapa
bagian penting dari struktur karya ilmiah diuraikan sebagai berikut.
1. Judul
Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan lengkap. Judul mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan di sini tidak selalu mempunyai makna korelasional, kausalitas, ataupun determinatif. Judul juga mencerminkan dan konsistensi dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian.
Penulisan
judul dapat dilakukan dua cara. Pertama, dengan menggunakan huruf kapital semua
kecuali pada anak judulnya; kedua,dengan menggunakan huruf kecil kecuali
huruf-huruf pertamanya. Apabila cara yang kedua yang akan digunakan, maka
kata-kata penggabung, seperti dengan dan tentang serta kata-kata depan seperti di, dari, dan ke huruf pertamanya tidak boleh
menggunakan huruf kapital. Di akhir judul tidak boleh menggunakan tanda baca
apa pun, termasuk titik ataupun koma.
2. Pendahuluan
Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan
mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau kegunaan penelitian. Selain itu,
dapat pula dilengkapi dengan definisi operasional dan sistematika penulisan.
a.
Latar Belakang Masalah
Uraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan timbulnya masalah dan pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan, maupun dalam kaitan dengan kehidupan pada umumnya.
b.
Perumusan Masalah
Masalah
adalah segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis, yang pada
umumnya ditanyakan dalam bentuk pertanyaan mengapa, bagaimana. Berangkat dari
pertanyaan itulah, penulis menganggap perlu untuk melakukan langkah-langkah
pemecahan, misalnya melalui penelitian. Masalah itu pula yang nantinya menjadi fokus
pembahasan di dalam karya ilmiah tersebut.
c.
Tujuan (Penulisan Karya Ilmiah)
Tujuan
merupakan pernyataan mengenai fokus pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah
tersebut; berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Dengan demikian, tujuan
harus sesuai dengan masalah pada karya ilmiah itu.
d.
Manfaat
Perlu
diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan
karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak
atau lembaga-lembaga tertentu.
3.
Kerangka Teoretis
Kerangka teoretis disebut juga kajian pustaka
atau teori landasan. Tercakup pula di dalam bagian ini adalah kerangka
pemikiran dan hipotesis. Kerangka teoretis dimulai dengan mengidentifikasi dan mengkaji
berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan hipotesis.
Di
samping itu, dalam kerangka teoretis perlu dilakukan pengkajian terhadap
penelitian-penelitian yang telah dilakukan para penulis terdahulu. Langkah ini
penting dilakukan guna menambah dan memperoleh wawasan ataupun pengetahuan
baru, yang telah ada sebelumnya. Di samping akan menghindari adanya duplikasi
yang sia-sia, langkah ini juga akan
memberikan perspektif yang lebih jelas mengenai hakikat dan kegunaan penelitian
itu dalam perkembangan ilmu secara keseluruhan.
4.
Metodologi Penelitian
Dalam
karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu dicantumkan pula bagian yang
disebut dengan metode penelitian. Metodologi penelitian diartikan sebagai
prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai dari persiapan, penentuan sumber
data, pengolahan, sampai dengan pelaporannya.
Setiap
penelitian mempunyai metode penelitian masing-masing, yang umumnya bergantung
pada tujuan penelitian itu sendiri.
Metodemetode penelitian yang dimaksud, misalnya, sebagai berikut.
a.
Metode
deskriptif, yakni metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan
fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakukan apa pun. Data yang
dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif (statistika) ataupun
fakta kualitatif.
b. Metode
eksperimen, yakni metode penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran atas
suatu gejala setelah mendapatkan perlakuan.
c. Metode
penelitian kelas, yakni metode penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki
persoalan-persoalan yang terjadi pada kelas tertentu, misalnya tentang motivasi
belajar dan prestasi belajar siswa dalam kompetensi dasar tertentu.
6. Simpulan dan Saran
Simpulan
merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur
penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari simpul masalah
(pendahuluan), kerangka teoretis yang tercakup di dalamnya, hipotesis,
metodologi penelitian, dan temuan penelitian.
Simpulan
merupakan kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian secara
menyeluruh. Oleh karena itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas
pernyataan-pernyataan pokok dari unsur-unsur di atas dengan meletakkannya dalam
kerangka pikir yang mengarah kepada simpulan.
Berdasarkan pengertian di atas, seorang peneliti harus pula melihat berbagai implikasi yang ditimbulkan oleh simpulan penelitian. Implikasi tersebut umpamanya berupa pengembangan ilmu pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam penyusunan kebijakan. Halhal tersebut kemudian dituangkan ke dalam bagian yang disebut rekomendasi atau saran-saran.
7.
Daftar Pustaka
Daftar
pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya
ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel
jurnal, dokumen resmi, maupun sumbersumber lain dari internet.
Semua
sumber tertulis atau tercetak yang tercantum di dalam karya ilmiah harus dicantumkan
di dalam daftar pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber yang pernah dibaca oleh penulis,
tetapi tidak digunakan di dalam penulisan karya ilmiah itu, tidak boleh dicantumkan
di dalam daftar pustaka.
Cara menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis, tanpa menggunakan nomor urut. Sumber tertulis/tercetak yang memerlukan banyak tempat lebih dari satu baris ditulis dengan jarak satu spasi, sedangkan jarak antara sumber yang satu dengan yang lainnya adalah dua spasi. Susunan penulisan daftar pustaka: nama yang disusun di balik; tahun terbit; judul pustaka; kota terbit; dan penerbit.
5.
Pembahasan
Bagian ini berisi paparan tentang isi pokok
karya ilmiah, terkait dengan rumusan masalah/tujuan penulisan yang dikemukakan
pada bab pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara,
dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang; diperkuat oleh
teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya.
Sekiranya
diperlukan, pembahasan dapat dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti
tabel dan grafik. Sarana-sarana pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan
pernyataan ataupun data. Tabel dan grafik merupakan cara efektif
dalam menyajikan data dan informasi. Sajian data dan informasi lebih
mudah dibaca dan disimpulkan.
Penyajian informasi dengan tabel dan grafik memang lebih sistematis dan lebih enak dibaca, mudah dipahami, serta lebih menarik daripada penyajian secara verbal. Penulis perlu menggunakan argumen-argumen yang telah dikemukakan dalam kerangka teoretis. Pembahasan data dapat diibaratkan dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau itu tajam, baik pulalah keratan-keratan daging yang dihasilkannya. Namun, apabila tumpul, keratan daging itu akan acak-acakan, penuh cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan data. Apabila argumen-argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data yang digunakannya tidak lengkap, pemecahan masalahnya pun akan jauh dari yang diharapkan.
MENEMUKAN INFORMASI
YANG DAPAT DIKEMBANGKAN MENJADI KARYA ILMIAH
Karya
ilmiah menyajikan masalahmasalah yang objektif dan faktual.
- Sistematis, susunan teks itu teratur dengan pola yang baku. Dimulai dengan pendahuluan, diikuti dengan pembahasan, dan diakhiri dengan simpulan.
- Logis, isinya dapat dipahami dan dibenarkan oleh akal sehat; antara lain, didasari oleh hubungan sebab akibat.
- Objektif (impersonal), pernyataan-pernyataannya didasarkan pandangan umum; tidak didasari pandangan pribadi penulisnya semata.
- Faktual, kebenaran di dalamnya didasarkan kenyataan yang sesungguhnya; tidak imajinatif. Karya ilmiah mengutamakan aspek rasionalitas dalam pembahasannya.
Objektivitas
dan kelengkapan data merupakan hal lain yang sangat
penting. Guna membuktikan bahwa pembahasan itu merupakan sesuatu
yang rasional, penulis perlu data yang lengkap dengan tingkat
kebenaran yang tidak terbantahkan. Untuk memperkuat pernyataan
“sastra klasik itu sarat dengan nilai-nilai moral”, penulis perlu
membuktikannya dengan data langsung dari karyanya itu sendiri dengan
didukung pula oleh pandanganpandangan teori ataupun ahli lain Karya ilmiah tidak
selalu identik dengan karya hasil penelitian.
Karya
hasil penelitian merupakan salah satu jenis dari karya ilmiah. Apabila merujuk pada
pengertian dan ciri-ciri di atas, akan banyak sekali ragam tulisan yang berkategori
karya ilmiah. Contoh Karya ilmiah dapat berupa artikel, makalah, laporan, skripsi,
dan tulisan-tulisan sejenis lainnya.
Baca Juga
Merancang Informasi Karya Ilmiah
Bahasa Indonesia:Buku siswa kelas 11/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018.
Kusmana, Suherli. 2011. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Rosdakarya.
0 Comments
Tinggalkan Pesan