Kebahasaan Teks Prosedur

KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR


Dalam sebuah teks terdapat unsur kebahasaan pada umumnya, teks prosedur memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.

1. Banyak menggunakan kata-kata kerja perintah (imperatif). Kata kerja imperatif dibentuk oleh akhiran -kan, -i, dan partikel -lah.

Bentuk dasar
Pasti, tunjuk, cerita, hindar, jadi

Imbuhan/partikel
-kan, -i, -lah

Bentukan kata
Pasti-kan, Tunjuk-kan, Cerita-kan, Hindar-i, jadi-lah

Ciri-ciri kalimat imperatif adalah berisikan perintah, imbauan atau larangan serta diakhiri dengan tanda seru (!) di akhir kalimat.

2. Banyak menggunakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya. Kata teknis adalah kata-kata yang memiliki makna khusus pada suatu bidang keahlian. Makna dari kata teknis ini adalah makna leksikal atau makna kamus. Apabila teks tersebut berkenaan dengan masalah komunikasi, akan digunakan istilah-istilah komunikasi pula, misalnya tanya jawab, kontak  mata, pewawancara, verbal, nonverbal, bahasa tubuh, dan negosiasi.

3. Banyak menggunakan konjungsi dan partikel yang bermakna penambahan. Konjungsi penambahan adalah sebuah konjungsi bermakna tambahan yang diberikan untuk menggabungkan kalimat sederhana menjadi kalimat kompleks. Contoh: selain itu,  pun,  kemudian,  selanjutnya, oleh  karena  itu,  lalu,  setelah  itu, dan di samping itu.

4. Banyak menggunakan pernyataan persuasif. Kalimat persuasif merupakan kalimat ajakan kepada seseorang atau banyak orang. Tidak hanya berisi ajakan, kalimat persuasif juga berisi tentang suatu permintaan atau imbauan, contohnya:
  • Penggunaan bahasa yang baik juga menjadi keharusan.
  • Singkatnya, akan lebih baik bila kita mampu menampilkan sikap yang antusias, baik secara verbal maupun nonverbal.

    5. Apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk penggunaan alat, akan digunakan gambaran terperinci tentang benda dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan warna.



CONTOH TEKS PROSEDUR

Cara Mendirikan Tenda Kemah

Ada beberapa jenis tenda yang dapat digunakan dalam kegiatan kepramukaan, tetapi untuk kegiatan berkemah yang baik, tenda yang digunakan hendaknya merupakan tenda standar yang mendirikannya dengan menggunakan tali dan patok. Hal ini untuk melatih keterampilan dan ketangkasan anggotanya dalam kegiatan berkemah tersebut.
Berikut ini cara mendirikan tenda yang benar dan baik dalam kegiatan berkemah pramuka yaitu :
1. Periksa, bersihkan dan amankan terlebih dahulu area atau wilayah tempat yang akan dipasangi tenda

2. Persiapan perlengkapan dan peralatan untuk memasang tenda seperti ; tenda, tiang, patok, tali, palu kecil, dll.

3. Buka lembaran tenda untuk mengetahui besarnya dan tentukan arah dan sudut tenda.

4. Pasang tiang tenda sesuai posisinya, dalam hal ini pada sudut-sudut tenda yang bersangkutan.

5. Tancapkan patok-patok pada tiap sudut tenda dan pintu tenda.

6. Setelah menegakan tiang tongkat, ambil tali, lalu ikatkan pada patok yang sudah tertancap di tanah.

7. Begitupun dengan tiang depan, ikatkan talinya. (Alangkah lebih bagus jika menggunakan tali ganda). 8. Pasang pendukung tenda, seperti, lampu, pagar, gerbang dan lain sebagainya. Anak-anak, marilah kita coba menganalisis kebahasaan pada teks prosedur di atas. Kebahasaan pada teks prosedur yang berjudul “ Cara Mendirikan Tenda Kemah”, yaitu tulisan yang bercetak miring pada bagian contoh kalimat dalam tabel di bawah ini.
sumber : https://www.gurupendidikan.co.id/teks-prosedur

Contoh pembahasan teks prosedur

KAIDAH KEBAHASAAN  CONTOH KALIMAT
Kata kerja imperatif Periksa, bersihkan dan amankan terlebih dahulu area atau wilayah tempat yang akan dipasangi tenda
Peryataan persuasif Begitupun dengan tiang depan, ikatkan talinya. (Alangkah lebih bagus jika menggunakan tali ganda)
Kata teknis Pasang pendukung tenda, seperti, lampu, pagar, gerbang dan lain sebagainya
Konjungsi penambahan Setelah menegakan tiang tongkat, ambil tali, lalu ikatkan pada patok yang sudah tertancap di tanah
Deskripsi alat Persiapan perlengkapan dan peralatan untuk memasang tenda seperti ; tenda, tiang, patok,tali, palu kecil, dll



Referensi
Bahasa Indonesia : Buku siswa kelas 11/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018.

Indri Anatya Permatasari, M.Pd. : Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia.. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN, 2020

Post a Comment

0 Comments