Mengidentifikasi Informasi Teks Cerita Sejarah

Mengidentifikasi Informasi Teks Cerita Sejarah 


Apakah kalian pernah membaca cerita asal-usul suatu benda atau peristiwa? Ya, teks cerita tersebut disebut teks cerita sejarah. Lalu, sejarah itu apa, sih?  Sejarah adalah suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan-peninggalan itulah yang disebut sumber sejarah. Maka dapat disimpulkan bahwa teks cerita sejarah adalah teks yang di dalamnya menjelaskan atau menceritakan tentang fakta atau kejadian masa lalu, yang menjadi asal muasal sesuatu yang memiliki nilai sejarah.

Di artikel kali ini, kita akan mengetahui Mengidentifikasi Informasi Teks Cerita Sejarah, disertai dengan materi dan contoh teksnya. Jiaka artikel ini dirasa bermanfaat kalian bisa bagikan artikel ini ke teman-teman kamu ya!

1.  Pengertian

Teks cerita sejarah berbeda dengan teks sejarah. Teks sejarah adalah tulisan yang berisi cerita, kejadian atau peristiwa yang benar-benar pernah terjadi atau berlangsung di masa lalu. Bedanya sangat jelas bahwa teks sejarah bukanlah cerita imajinasi, namun dapat disampaikan melalui gaya penulisan prosa nonfiksi maupun fiksi.

Pengertian teks cerita sejarah adalah kisah imajinasi yang ditulis dengan tokoh atau latar sejarah yang benar-benar terjadi. Meskipun imajinatif, teks ini tetap memuat sejarah yang faktual, namun hanya digunakan untuk latar belakang dan beberapa unsur lainnya saja. Teks cerita adalah istilah umum. Bisa jadi mengacu pada cerpen, novel, novelet, atau skenario drama.

Pada dasarnya hampir semua prosa atau novel dapat memuat nilai sejarah jika gaya penulisan yang digunakan adalah gaya realis. Namun, kandungan sejarahnya tidak akan sekuat teks cerita sejarah. Seorang sastrawan yang sering kali menggunakan fakta-fakta sejarah sebagai latar untuk mengisahkan tokoh-tokoh fiksinya bermaksud untuk mengisahkan kembali seorang tokoh sejarah dalam berbagai dimensi kehidupannya, seperti emosi pribadi tokoh, tragedi yang menimpanya, kehidupan keluarga dan masyarakat, serta pandangan politiknya. Misalnya, novel Rora Mendut versi Mangunwijaya dan versi Ajip Rosidi; Bumi Manusia, Jejak Langkah, Anak Segala Bangsa, dan Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer; Kuantar ke Gerbang karya

Cerita sejarah adalah cerita yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan, bisa bersifat naratif atau deskriptif. Cerita sejarah termasuk dalam teks naratif jika disajikan dengan menggunakan urutan peristiwa dan urutan waktu. Namun, jika disajikan secara simbolisasi verbal.  Novel tergolong ke dalam teks deskriptif.

Sebelum membahas lebih lanjut cerita sejarah berikut akan disampaikan perbedaan antara teks sejarah dengan cerita sejarah. Simpulannya, teks sejarah adalah fakta, sementara teks cerita sejarah adalah imajinasi atas fakta. 

Di bawah ini merupakan perbedaan cerita sejarah dengan teks sejarah.


No. Teks Sejarah Cerita Sejarah
1 Dituntut untuk menyajikan hal-hal faktual yang benar-benar ada dan pernah terjadi Bebas untuk menggambarkan sesuatu yang tidak pernah ada.

2 Sejarawan wajib menyampaikan sesuatu sebagaimana
adanya, sesuai dengan realita, tidak boleh direka atau ditambah tambahkan
Penulis bebas sepenuhnya dalam menciptakan sesuai dengan
imajinasinya mengenai apa, kapan, siapa, dan dimananya, namun tetap memiliki keterkaitan dengan situasi atau tokoh sejarah

3 Hubungan antar fakta satu dengan yang lainnya perlu direkonstruksi,
setidaknya melibatkan topografis atau kronologinya.
Imajinasi dan kemampuan mencipta pengaranglah yang mewujudkan cerita sebagai suatu koherensi
yang memiliki hubungan dengan situasi sejarah.
4
Sejarawan harus bisa membuktikan bahwa yang dibawakan pada masa kini dapat
dilacak eksistensinya di masa lalu. Sejarawan terikat pada fakta mengenai
apa, siapa, kapan, dan di mana
Tidak terikat pada fakta sejarah sepenuhnya,
terutama bagi mengenai apa, siapa, kapan dan di mana, tidak butuh bukti atau saksi seperti teks sejarah.
5 Pelaku-pelaku, hubungan antarpelaku, kondisi, situasi hidup, dan keadaan masyarakat secara universal harus sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
Pelaku atau tokoh, hubungan, situasi, dan kondisi masyarakat dapat berasal dari imajinasi
yang hanya memiliki relevansi dengan sejarah.

2.  Struktur

Teks cerita sejarah, seperti cerita lainnya (novel, cerpen, dll) termasuk dalam kategori cerita ulang. Sehingga, baik teks cerita sejarah ataupun novel sejarah memiliki struktur teks yang sama, yakni: orientasi, pengungkapan peristiwa, konflik, komplikasi, evaluasi, dan koda.

Berikut adalah struktur teks cerita sejarah

a. Pengenalan situasi cerita (orientasi, exposition)

Pada bagian ini, penulis mulai memperkenalkan latar belakang baik waktu, tempat, maupun lokasi dan awal mula kejadian atau peristiwa. Tokoh dan hubungan antartokoh juga mulai diperkenalkan dengan cara yang sesuai dengan kebutuhannya.

b. Pengungkapan peristiwa

Bagian ini mengungkapkan peristiwa atau kejadian awal yang berpotensi menimbulkan  terbagai masalah, pertentangan, atau kesukaran yang menghadang tokoh, terutama tokoh utama (protagonis).

c. Konflik (rising action)

Disini terjadi peningkatan masalah, pertikaian atau peristiwa lainnya yang menyebabkan kesukaran tokoh ikut meningkat pula.

d. Puncak Konflik (komplikasi)

Merupakan bagian yang paling mendebarkan, menghebohkan dan memuncak dari masalah, pertikaian atau peristiwa lainnya yang dihadapi oleh para tokohnya.

e. Penyelesaian (resolusi)

Jika tidak diikuti oleh koda, biasanya bagian ini adalah akhir dari cerita (ending) yang berisi pengungkapan bagaimana tokoh utama dan tokoh lainnya menyelesaikan berbagai permasalahan yang menimpanya. Terkadang dapat melalui penjelasan maupun penilaian terhadap nasih dan sikap yang dialami oleh tokohtokoh yang terlibat dalam peristiwa.

f. Koda

Merupakan komentar yang membahas kembali isi semua peristiwa dan perilaku tokoh yang terlibat. Terkadang bagian ini memberikan interpretasi amanat, tetapi tidak disarankan. Lebih baik biarkan pembaca menyimpulkannya sendiri. Bagian ini adalah opsional, terkadang koda digunakan untuk membuat semacam teaser untuk buku lanjutannya, dsb.

Sebenarnya teks cerita sejarah memiliki 3 struktur penyusun, yaitu:

  • Orientasi, merupakan bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita sejarah.
  • Urutan Peristiwa, merupakan rekaman peristiwa sejarah yang terjadi, umumnya disampaikan dalam urutan kronologis.
  • Reorientasi, berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian sejarah yang diceritakan. Reorientasi boleh ada, boleh tidak.

3. Ciri-ciri

Untuk mengenal lebih dalam akan dibahas ciri-ciri teks cerita sejarah. Adapun ciricirinya

Sebagai berikut:

1.  Disajikan secara kronologis berdasarkan urutan kejadian atau urutan peristiwa di masa lampau.

2.     Berbentuk recon teks atau cerita ulang. Cerita  ulang atau recon dibedakan menjadi  dari tiga jenis, yakni:

a. Rekon pribadi, yang memuat keterlibatan penulis dalam peristiwa secara langsung.

b. Rekon faktual, berisi kejadian faktual, eksperimen ilmiah, jurnal warta,

catatan kepolisian, dsb.

c. Rekon imajinatif, memuat kisah faktual namun dikhayalkan kembali menjadi cerita yang lebih rinci dan menarik.

3.     Sering menggunakan konjungsi (kata penghubung) temporal.

4.     Isinya berupa fakta yang diperoleh berdasarkan data-data yang dikumpulkan.

5.     Struktur teksnya: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.

4. Fungsi

Adapun teks cerita sejarah yang diantaranya yaitu:

  1. Fungsi rekreatif, memberikan rasa gembira dan senang kepada pembaca.
  2. Fungsi inspiratif, memberikan inspirasi, imajinasi dan kreatifitas untuk keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara untuk lebih baik lagi.
  3. Fungsi intruktif, sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
  4. Fungsi edukatif, dapat dijadikan petunjuk dan pelajaran kehidupan bagi manusia dalam berperilaku.

5. Nilai-nillai

Cerita sejarah banyak mengandung nilai-nilai yang disajikan secara implisit (langsung) dan implisit (tidak langsung). Sebagian besar nilai yang dihasilkan masih sesuai dengan kehidupan saat ini atau dapat menjadi pembelajaran di masa ini.

Berikut adalah nilai-nilai yang dapat hadir dalam cerita sejarah.

a.     Nilai budaya

Nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun menurun di masyarakat (berhubungan dengan budaya melayu) Ciri khas nilai-nilai budaya dibandingkan nilai lainnya adalah masyarakt takut meninggalkan atau menentang nilai tersebut karena ‘takut’ sesuatu yang buruk akan menimpanya.

b.    Nilai moral

Nilai yang berhubungan dengan masalah moral. Pada dasarnya nilai moral berkaitan dengan nasihat-nasihat yang berkaitan dengan budi pekerti, perilaku, atau tata susila yang dapat diperoleh pembaca dari cerita yang dibaca atau dinikmatinya.

c.     Nilai agama/ religi

Nilai yang berhubungan dengan masalah keagaman. Nilai religi biasanya ditandai dengan penggunaan kata dan konsep Tuhan, mahluk ghaib, dosa-pahala, serta surga-neraka.

d.    Nilai pendidikan/ edukasi

Nilai yang berhubungan dengan proses pengubahan sikap dan tata laku  seseorang/kelompak orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan

e.     Nilai estetika

Nilai yang berhubungan dengan keindahan dan seni.

f.      Nilai sosial

Nilai yang berhubungan dengan kehidupan di dalam masyarakat. Biasanya berupa nasihat-nasihat yang berkaitan dengan kemasyarakatan. Indikasi nilai sosial dikaitkan dengan kepatuhan dan kepantasan bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Referensi
Bahasa Indonesia : Buku siswa kelas 12/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018.

Indri Anatya Permatasari, M.Pd. : Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia.. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN, 2020

Post a Comment

0 Comments