MEMAHAMI ISU TERKINI LEWAT EDITORIAL

MEMAHAMI ISU TERKINI LEWAT EDITORIAL




Pernahkah kah Kamu mendengar istilah teks editorial? Kalau kamu sering pembaca sebuah surat kabar misalnya majalah atau koran, di dalam surat kabar tersebut biasanya banyak berita yang berisi kumpulan fakta dan informasi yang berguna buat kamu. Namun selain berita, biasanya dalam surat kabar juga menyajikan kolom lain yang berisi pendapat atau opini yang ditulis oleh pemimpin redaksi tersebut. Nah kolom yang berisi opini atau endapat  dari pemimpin redaksi itulah yang disebut teks editorial. Editorial merupakan alah satu rubrik yang ada di media massa cetak seperti koran, majalah atau buletin. Editorial Biasanya salah satu cara untuk merespon suatu isu atau permasalahan dan memberikan tawaran solusi di akhir teks.


Berikut Pengertian Teks Editorial, Tujuan, Struktur, dan Fungsi

A. Pengertian Teks Editorial
Menerurut E. Kosasih (2014:282) dalam buku "Jenis - jenis teks" Editorial merupakan kolom khusus dalam surat kabar yang berisikan tanggapan redaksi dari media yang bersangkuta terhadap satu peristwa tertentu.

Teks editorial adalah sebuah artikel dalam surat kabar yang merupakan pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat pada saat surat kabar itu diterbitkan. Isu atau masalah aktual itu dapat berupa masalah politik, sosial, maupun masalah ekonomi yang berkaitan dengan politik.

Teks editorial merupakan opini atau pendapat yang ditulis oleh redaksi sebuah media terhadap isu aktual di masyarakat. Opini yang diulis oleh redaksi tersebut dianggap sebagai pandangan resmi suatu penerbit atau media terhadap suatu isu aktual.

Meskipun teks editorial adalah opini atau pendapat, namun dalam penulisannya tidak bisa sembarangan. Penulisan pendapat atau opini harus dilengkapi dengan fakta, bukti dan argumentasi yang logis

B. Tujuan Teks Editorial
Tujuan utama teks editorial dibagi menjadi dua
  1. Teks editorial bertujuan mengajak pembaca untuk ikut berpikir tentang isu aktual yang   sedang hangat dibicarakan atau sedang terjadi di kehidupan sekitar.
  2. Teks editorial bertujuan untuk memberikan opini atau pandangan redaksi kepada pembaca terhadap isu yang sedang berkembang.
    C. Manfaat Teks Editorial
    1. Memberikan informasi kepada pembaca
    2. Bermanfaat untuk merangsang pemikiran pembaca
    3. Teks editorial terkadang mampu menggerakkan pembaca untuk bertindak
    D. Fungsi Teks Editorial
    Teks editorial memiliki beberapa fungsi diantaranya, sebagai berikut:
    1. Fungsi tajuk rencana umumnya menjelaskan berita dan akibatnya pada masyarakat.
    2. Memberi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh.
    3. Terkadang ada analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang bisa terjadi.
    4. Meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.
    E. Ciri-Ciri Teks Editorial
    1. Topik tulisan teks editorial selalu hangat (sedang berkembang dan dibicarakan secara luas oleh masyarakat), bersifat aktual dan faktual.
    2. Teks editorial bersifat sistematis dan logis.
    3. Teks editorial merupakan sebuah opini / pendapat yang bersifat argumentative.
    4. Teks editorial menarik untuk dibaca, karena ditulis dengan  menggunakan kalimat yang singkat, padat dan jelas.

    F. Struktur Teks Editorial
    Editorial termasuk ke dalam jenis tekas argumentatif, seperti halnya eksposisi, ulasan, dan teks -teks sejenis diskusi. E. Kosasih (2014:285)

    Terdapat 3 struktur yang menyusun teks editorial/opini, yaitu:
    1. Pernyataan pendapat (tesis), bagian yang berisi sudut pandang penulis tentang masalah yang dibahas, biasanya berisi sebuah teori yang akan diperkuat oleh argumen.
    2. Argumentasi, merupakan alasan atau bukti yang digunakan guna memperkuat pernyataan dalam tesis. Argumentasi yang diberikan dapat berupa pertanyaan umum/data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta berdasarkan referensi yang bisa dipercaya.
    3. Pernyataan/Penegasan ulang pendapat (Reiteration), merupakan bagian yang berisi penegasan ulang pendapat yang didukung oleh fakta di bagian argumentasi guna memperkuat/menegaskan. Penegasan ulang berada di bagian akhir teks.
    G. Jenis jenis Teks Editorial
    1. Interpretaive editorial, editorial ini bertujuan untuk menjelaskan isu dengan menyajikan fakta dan figur untuk memberikan pengetahuan.
    2. Controversial editorial, editorial bertujuan untuk meyakinkan pembaca pada keinginan atau menumbuhkan kepercayaan pembaca terhadap suatu isu. Dalam editorial ini biasanya pendapat yang berlawanan akan digambarkan lebih buruk.
    3. Explantory editorial, editorial ini menyajikan masalah atau suatu isu agar dinilai oleh pembaca. Biasanya teks editorial ini bertujuan untuk mengeidentifikasi suatu masalah dan membuka mata masayarakat untuk memperhatikan suatu isu.

    H. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
    Kaidah kebahasaan yang digunakan dalam tek editorial tidak berbeda jauh dengan teks prosedur kompleks yaitu menggunakan verba material.
    1. Adverbia adalah bahasa yang dapat mengekspresikan sikap eksposisi. Agar dapat meyakinkan pembaca, diperlukan ekspresi kepastian, yang bisa dipertegas dengan kata keterangan atau adverbia frekuentatif, seperti selalu, biasanya, sebagian besar waktu, sering, kadang-kadang, jarang, dan lainnya.
    2. Konjungsi adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat. Konjungsi yang banyak dijumpai pada teks opini adalah konjungsi yang digunakan untuk menata argumentasi, seperti pertama, kedua, berikutnya, dan sebagainya; atau konjungsi yang digunakan untuk memperkuat argumentasi, seperti bahkan, juga, selain itu, lagi pula, sebagai contoh, misalnya, padahal, justru dan lain-lain; atau konjungsi yang menyatakan hubungan sebab akibat, seperti sejak, sebelumnya, dan sebagainya; konjungsi yang menyatakan harapan, seperti agar, supaya, dan sebagainya.
    3. Kosakata adalah perbendaharaan kata-kata. Supaya teks opini mampu meyakinkan pembaca, diperlukan kosakata yang luas dan menarik. Biasanya konten teks opini yang menarik tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut.Aktual : sedang menjadi pembicaraan orang banyak atau baru saja terjadi.Aktual : sedang menjadi pembicaraan orang banyak atau baru saja terjadi.Fenomenal : luar biasa, hebat, dan dapat dirasakan pancaindra.

    • Editorial : artikel dalam surat kabar yang mengungkapkan pendirian editor atau pemimpin surat kabar.
    • Imajinasi : daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan).
    • Modalitas : cara pembicara menyatakan sikap terhadap suatu situasi dalam komunikasi antar pribadi (barangkali, harus, dan sebagainya).
    • Nukilan : kutipan atau tulisan yang dicantumkan pada suatu benda.
    • Tajuk Rencana : karangan pokok dalam surat kabar.
    • Teks Opini : teks yang merupakan wadah untuk mengemukakan pendapat atau pikiran.
    • Keterangan Aposisi : keterangan yang memberi penjelasan kata benda. jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma atau tanda pisah atau tanda kurung.
    • Keterangan Pewatas : keterangan tambahan yang memberi keterangan kata benda, tetapi tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan seperti kata keterangan aposisi.
        4. Verba 
        Di materi ini kita diperkenalkan verba baru lagi yaitu Verba Material , Verba Mental, dan        Relasional.

    Verba Material
    verba material adalah kata kerja yang menunjukan aktifitas fisik yang dapat dilihat secara nyata contohnya menari,membaca, dan menulis. struktur kalimat dari verba material adalah
    Subjek(aktor) + Verba Material + objek(sasaran)

    Contoh kalimat :
    Ibu memasak nasi
    Kata Ibu sebagai Subjek(aktor), memasak sebagai verba materialnya, dan nasi adalah sebagai objek(sasaran).

    Verba Relasional
    verba relasional lebih menekankan pada verba atau kata kerja yang berfungsi sebagai penghubung antara subjek dan pelengkap. kalimat yang mengandung verba relasional harus memiliki pelengkap, jika tidak maka kalimatnya akan terlihat rancu. struktur kalimat dari verba relasional adalah :
    Subjek + Verba relasional + pelengkap

    Contoh Kalimat :
    Kakak merupakan anak tertua
    Kakak sebagai Subjek, merupakan sebagai verba relasional, dan anak tertua merupakan pelengkap yang harus ada.

    Verba Mental
    verba mental adalah verba yang digunakan untuk mengajukan klaim.
    Contoh :
    - Banyak orang tua yang merasa khawatir terkena demam
    - Menurut pendapat saya, pengedaran narkoba di indonesia sudah dikategorikan siaga satu.



    Unduh
    Referensi : 

    Rastuti, M.G Hesti Puji. 2009. Ragam Kata Bahasa Indonesia. Surabaya : PT JePe Prese Media Utama

    Kosasih, E. 2014. Jenis - Jenis Teks. Bandung : Yrama Widya

    BACA JUGA

    Post a Comment

    0 Comments