![]() |
Anekdot |
a.
Pengertian
Menurut
E. Kosasih dalam buku Jenis -jenis teks (2014:2) Aekdot didefinisikan sebagai
teks yang berbentuk cerita; di dalamnya mengandung humor sekaligus kritik.
Karena bersi kritik, anekdot seringkali berumber dari kisah-kisah faktual
dengan tokoh nyata yang terkenal.
b.
Fungsi Teks Anekdot
Dalam
teks anekdot mengandung dua fungsi, yaitu fungsi sekunder dan fungsi prmer. Fungsi primer dari teks anekdot adalah
sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan,
kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sedangkan fungsi sekundernya ialah
bahan hiburan, analogi, atau contoh dalam menjelaskan sesuatu, penarik
perhatian, dan sebagainya.
Fungsi
tersebut secara tidak langsung berkaitan dengan tujuan adanya teks anekdot. Tujuan teks anekdot terbagi menjadi
tiga. Pertama, menyampaikan kritikan
secara tak langsung dengan cara sindiran pada layanan publik di bidang hukum,
politik, lingkungan, dan sosial. Kedua,
membangkitkan atau menggairahkan tawa untuk menghibur pembaca. Dan, Ketiga mengungkapkan suatu kebenaran
yang lebih umum dari kisah singkat itu sendiri atau untuk melukiskan suatu
sifat dengan ringan.
c.
Ciri – Ciri Teks Anekdot
Adapun,
ciri-ciri dari teks anekdot cukup mudah dipahami.
Pertama,
teks anekdot itu pada dasarnya ialah cerita fiksi atau percakapan singkat
dengan gambaran realistis.
Kedua,
anekdot itu bersifat menggelitik, lucu, jengkel, dan konyol.
Ketiga,
isinya menyindir secara tidak langsung.
Keempat,
di dalamnya terkandung tokoh, latar, rangkaian peristiwa, pelajaran, dan
nasihat.
Keempat ciri ini merupakan ciri utama dari teks anekdot. Adapun, ciri khusus yang kiranya harus kamu ketahui, yakni biasanya tokohnya merupakan figur yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, misalnya figur selebriti, politikus, dan sosok lainnya yang sudah diketahui publik secara luas. Bahkan, sekarang ada saja tokoh dalam teks anekdot yang menggunakan pencitraan suatu pekerjaan tertentu, seperti polisi, tentara, dan lain sebagainya.
B. Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali mendengar
atau membaca cerita lucu. Cerita lucu tersebut bisa jadi hanya merupakan cerita
rekaan, tetapi banyak juga yang didasarkan atas kejadian nyata. Ada cerita lucu
yang dibuat benar-benar untuk tujuan menghibur, tetapi ada juga yang digunakan untuk
tujuan lainnya.
Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Dengan demikian anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian nyata.
C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot
a.
Struktur Teks Anekdot
Seperti
juga teks lainnya, anekdot juga memiliki
struktur, berikut struktur yang terdapat dalam teks anekdot.
1) Abstraksi; Abstraksi merupakan pendahuluan yang
menyatakan latar belakang atau gambaran umum tentang isi suatu teks.
2) Orientasi; Orientasi merupakan bagian cerita yang
mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian penyebab
yang menimbulkan krisis.
3) Krisis; Krisis atau komplikasi merupakan bagaian dari
inti peristiwa suatu anekdot. Krisis dimaksudkan alur cerita yang konyol dan
mengelitik;
4) Reaksi; merupakan tanggapan atau respons atas krisis
yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dimaksudnkan dapat berupa sikap mencela atau
menertawakan;
5) Koda; Koda merupakan penutup atau kesimpulan sebagai
pertanda berakhirnya cerita. Didalamnya dapat berupa peretujuan, komentar,
ataupun penjelasan atas maksud cerita yang dipaparkan sebelumnya.
b.
Kebahasaan Teks Anekdot
Anekdot
tergolong ke dalam teks genre cerita. Berdasarkan
hal tersebut, secara kebahasaan anekdot mememiliki karakteristik sebagai
berikut:
a. Menggunakan kalimat lansung ataupun tidak langsung;
b. Mengunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik
dengan menyebutkan langsung nama tokoh factual atau tokoh yang disamarkan;
c. Menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan
bentuk anekdot yang berupa cerita;
disajikan secara kronologis
Contoh
: Beberapa hari kemudian, sekarang, pada akhirnya, ketika
d. Mengunakan kata kerja material, yakni kata yang
menunjuk suatu aktivitas. Contoh : memberikan, menguburkan, mendatanginya dll.
e. Mengunakan kata
penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (temporal). Contoh : akhirnya, kemudian, lalu
f. Mengunakan konjungsi penerangan atau penjelas, seperti kata bahwa.
0 Comments
Tinggalkan Pesan